Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal

Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal Dengan Sistem Organik

Kali ini kami akan membagikan cara budidaya ikan lele di kolam terpal. Sekarang ini ikan lele tengah menjadi olahan paling diminati oleh banyak orang dan berbagai kalangan. Jadi tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang sering dijumpai olahan ikan lele dari warung kaki lima hingga rumah makan ataupun restoran ternama. Karena hal itulah kini banyak orang mulai melakukan usaha budidaya ikan lele organik.

Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal Dengan Sistem Organik

Di masyarakat tren hidup sehat semakin tinggi di tahun ini. Ditambah lagi dengan hadirnya pandemi Covid-19 yang semakin mendorong semua orang untuk mulai mengubah gaya hidupnya menjadi semakin sehat dari sebelumnya. Bahkan kini makanan organik menjadi salah satu yang mulai diminati masyarakat.

Lele sendiri adalah salah satu ikan air tawar yang memiliki kandungan protein yang tinggi dengan harga yang sangat terjangkau. Sekarang ikan lele sudah dibudidayakan dengan sistem organik. Diklaim bahwa cara ini bisa menghasilkan ikan lele dengan ukuran yang lebih besar, lebih irit dan murah dalam segi perawatan serta sehat. Bahkan sistem organik ini diklaim mampu memenuhi kebutuhan lele nasional yang terus meningkat setiap tahunnya.

Dan berikut ini cara budidaya ikan lele di kolam terpal dengan sistem organik :

1. Mempersiapakan Media Kolam Organik 

Langkah pertama adalah menyiapkan kolam yang sesuai untuk budidaya lele organik. Biasanya pelaku usaha budidaya ikan lele akan menggunakan sebuah kolam terpal dengan berbagai ukuran dan bentuk yang disesuaikan dengan lahan yang dimiliki serta jumlah bibit yang akan dimasukkan ke dalam kolam.

Hal lain yang dibutuhkan oleh pelaku usaha budidaya organik adalah kompos. Lele organik sendiri dibudidayakan pada kolam yang telah difermentasi dengan menggunakan kompos. Maka anda tentu saja memerlukan pupuk kandang sebagai pupuk komposnya yang telah matang dan siap digunakan.

Untuk membuat kompos ini anda bisa menggunakan pupuk kandang, caranya adalah dengan memasukkan pupuk kandang pada sebuah wadah karung sekitar 1,5 kg sedangkan untuk kolam besar bisa dua kali lipat berat tersebut.

Ada 2 cara untuk membuat fermentasi pada kolam, cara pertama adalah memasukkan pupuk kandang ke sebuah wadah lalu di letakkan pada kolam dan cara kedua adalah menaburkan pupuk kandang secara langsung ke dalam kolam.

Apabila anda ingin menggunakan cara kedua yaitu menaburkan pupuk secara langsung, maka tambahkan juga bakteri probiotik sebagai bakteri penumbuh. Untuk mendapatkannya, anda bisa dengan mudah membelinya di toko ikan terdekat. Lalu tutup kolam dengan terpal dan tunggu hingga kurang lebih selama 1 sampai 2 minggu untuk mendapatkan hasil fermentasinya.

2. Mengecek Secara Berkala Air Kolam dan Hasil Fermentasi 

Setelah kolam didiamkan selama 1 sampai 2 minggu maka tiba saatnya untuk melakukan pengecekan pada hasil fermentasinya. Cara untuk mengecek fermentasinya sangat mudah karena selama proses tersebut akan terjadi pembusukan.

Hal ini juga didukung dengan mikroorganisme yang akan mengeluarkan gas metana. Jadi gas yang dihasilkan kolam ini yang nantinya akan mejadi penentu jika proses fermentasi belum selesai dengan sempurna.

Dan cara yang paling mudah untuk mengetahui apakah kolam sudah benar-benar menghasilkan gas metana, maka sebagai pelaku usaha budidaya anda bisa mencoba dengan menyalakan api pada gas di sekitar kolam.

Apabila api itu semakin menyala maka masih ada proses fermentasi yang masih berlangsung. Oleh karena itu, anda bisa menambahkan air algi sekitar 40 cm dan diamkan lagi selama 1 minggu. Lalu tambahkan air lagi setiap 2 minggu sekali.

Selain itu, anda juga perlu memastikan suhu kolam telah sesuai dengan suhu yang dibutuhkan ikan lele yaitu sekitar 26 hingga 32°C. Pasalnya apabila suhu air ada di bawah suhu yang sesuai akan menyebabkan gangguan pada pencernaan ikan lele.

Sedangkan jika suhu di atas suhu yang sesuai maka akan terjadi gangguan sebaliknya, dimana ikan lele sangat mudah untuk membuang kotoran. Dan pH yang dibutuhkan untuk ikan lele yaitu 7 hingga 8. Jadi sebelum melakukan proses penebaran, anda perlu memperhatikan hal-hal tersebut.

3. Menentukan Bibit Ikan Lele 

Salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya ikan lele adalah saat pemilihan bibit ikan lele yang berkualitas baik. Varietas sangkuriang kini lebih banyak dibudidayakan.

Anda harus memilih bibit ikan lele dengan kualitas yang baik serta memiliki ukuran yang serupa. Hal ini untuk mempermudah anda saat hendak memberikan pakan setiap harinya.

Pada umunya bibit unggulan didapat dari indukan yang memiliki kualitas baik dan bibit harus berukuran minimal 7 cm atau setara dengan umur 2 minggu. Dan usahakan memberikan pakan sesuai dengan usia bibit yang anda miliki.

4. Melakukan Penebaran Bibit Lele 

Apabila anda sudah mendapatkan bibit ikan lele berkualitas, maka kini saatnya melakukan penebaran bibit dan diletakkan ke dalam organik yang telah dipersiapkan sebelumnya. Namun, pastikan bahwa kolam anda sebelumnya telah diberi air dan telah di fermentasi dengan pupuk kandang atau kompos.

Waktu yang baik untuk melakukan proses penebaran benih ikan lele adalah di jam 7 pagi atau pun di sore hari. Hal ini karena di jam-jam tersebut terik matahari tidak akan membahayakan kondisi bibit ikan lele yang akan ditebar. Terik matahari bisa membuat bibit lele stres dan bahkan menyebabkan kematian karena kondisi yang panas.

5. Memberikan Pakan 

Langlah selanjutnya setelah bibit diletakkan pada kolam oganik adalah melakukan pemeliharaan dan pemberian pakan secara rutin. Untuk proses pemeliharaanya yang terpenting adalah dengan memberikan secara teratur serta menjaga kebersihan kolam organik.

Sedangkan untuk pemberian pakan anda perlu memberikan komposisi yang harus diseimbangkan adalah pemberian bahan dari mikroorganisme seperti plankton dengan bahan organik yang lain.

Adapun untuk bahan organik yang lain tersebut bisa digunakan olahan pelet yang sebelumnya sudah diracik dengan bahan-bahan organik dan probiotik yang sebelumnya telah dilakukan fermentasi.

Jika memberikan pakan berupa pelet apung maka cukup diberikan 2 kali sehari dengan pemberian pada jam 6 hingga 7 pagi dan untuk waktu yang kedua bisa diberikan saat jam 5 sore. Pemberian pakan tersebut harus diperhatikan dengan baik. Pasalnya hal ini akan berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan lele serta kesehatan mereka hingga masa panen nantinya.

Hal yang tidak kalah penting yang perlu anda perhatikan selanjutnya adalah jangan menebarkan pakan terlalu sering ketika musim hujan tiba. Pasalnya pakan yang tidak habis dan mengendap didasar kolam jutstru akan menjadi salah satu pencemar dalam kolam. Sebab sisa pakan yang tidak habis tersebut akan terkontaminasi dan menjadi zat asam.

6. Memastikan Perawatan Kolam 

Kebersihan kolam memang sangat perlu untuk dicermati bagi pelaku usaha budidaya baru. Untuk air tidak perlu sering diganti karena air kolam organik cenderung bersih. Namun, yang diperhatikan dalam usaha budidaya ikan lele organik ini adalah melihat kestabilan air kolam dari masih banyak atau tidaknya kandungan mikroorganisme yang terdapat dalam air kolam tersebut.

Hal yang menyebabkan mikroorganisme semakin sedikit atau kestabilan buruk adalah kotoran lele yang menumpuk di dalam kolam. Jadi jika sudah seperti itu kolam tidak lagi sehat untuk tumbuh kembang Lele melainkan menjadi racun bagi lele.

Oleh sebab itu sebagai pemilik harus segera membersihkan kotoran yang ada di kolam. Salah satu tandanya bahwa air sudah tidak baik adalah warnanya yang kemerahan dan pekat. Namun untuk mengganti air kolam pastikan tidak membuat lele didalamnya menjadi stress.

Menjaga kualitas air kolam menjadi salah satu cara ternak ikan lele organik yang sangat berpengaruh pada kualitas pertumbuhan dari ikan lele yang ada di dalamnya. Oleh karena itu perihal kebersihan dan kualitas kolam harus diperhatikan oleh pemilik lele Organik ini.

7. Melakukan Proses Pemanenan

Setelah melakukan berbagai tahapan cara budidaya ikan lele di kolam terpal dengan sistem organik. Maka proses inilah yang menjadi proses yang ditunggu-tunggu oleh para pelaku budidaya ikan lele yaitu proses pemanenan lele. Biasanya lele organik ini bisa dipanen ketika memasuki usia sekitar 45 hingga 60 harian atau kurang lebih 1 hingga 3 bulan pasca penebaran.

Untuk kolam berukuran 2 meter dengan daya tampung sekitar 700 ekor lele/meter kubik, biasanya bisa memanen hingga 200 kilogram ikan lele dalam waktu sebulan. Jika memiliki lebih dari satu kolam, tentu saja hasil yang anda peroleh akan jauh lebih banyak lagi.

Untuk pemanenan sendiri dapat anda lakukan hanya dengan mengurangi air kolam atau menjaring ikan lele dengan jaring yang berukuran cukup besar. Perhatikan juga agar lele saat pemanenan tidak menimbulkan lecet yang parah pada kulit lele ketika menggunakan jaring.

Baca juga : Analisa Usaha Budidaya Ikan Nila Di Kolam Terpal, Cocok Untuk Pemula

Anda Butuh Kolam Terpal Dengan Kualitas OK Harga Damai? Order di Prassterpal.com sekarang juga. Informasi harga kolam terpal silakan klik tautan pada foto dibawah ini :

daftar harga kolam terpal prassterpal

Temukan juga kami di :

bukalapak kolam terpal siap pakai tokopedia jual kolam terpal siap pakai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *