Cara Budidaya Ikan Nila Di Kolam Terpal

7 Cara Budidaya Ikan Nila Di Kolam Terpal Sangat Cocok Untuk Pemula

Sekarang ini setidaknya ada 3 cara yang bisa kamu lakukan untuk melakukan budidaya ikan nila, yaitu metode kolam tanah, kolam tembok, dan kolam terpal. Untuk kamu yang masih pemula dalam hal budidaya ikan, cara budidaya ikan nila di kolam terpal merupakan rekomendasi terbaik.

Mengapa? Pasalnya, metode budidaya yang satu ini tidak terlalu membutuhkan modal banyak dan lahan yang luas, namun kamu tetap bisa memperoleh hasil yang memuaskan.

Tertarik untuk mencobanya? Maka inilah beberapa poin penting yang perlu kamu tahu untuk budidaya ikan nila untuk pemula supaya memperoleh keuntungan berlimpah.

Baca juga : Cara Ternak Ikan Nila Agar Mendapatkan Hasil Panen Optimal

7 Cara Budidaya Ikan Nila Di Kolam Terpal Sangat Cocok Untuk Pemula 

Masih berkerabat dengan ikan mujair, membudidayakan ikan nila memberikan banyak keuntungan, salah satunya adalah perwatannya yang terbilang mudah sebab ikan tawar ini sangat mudah beradaptasi di berbagai lingkungan.

Apakah kamu sudah siap menjadi jutawan dengan budidaya ikan nila? Yuk, ketahui 7 cara budidaya ikan nila di kolam terpal berikut ini.

1. Pemilihan Lokasi Budidaya Ikan Nila 

Hal pertama yang wajib di perhatikan oleh seorang pemula yang ingin melakukan budidaya adalah memilih lokasi yang tepat. Hal ini tentu akan mempengaruhi tingkat keberhasilan dan juga hasil panen yang akan di dapatkan kelak.

Di bawah ini beberapa kriteria pemilihan lokasi kolam terpal yang harus kamu ketahui :

  • Usahakan mencari lokasi yang mudah kamu jangkau setiap saat sehingga memudahkan untuk melakukan pengawasan. Hal ini sendiri bertujuan untuk memastikan apakah kondisi ikan nila berkembang dengan baik atau tidaak;
  • Pilih lokasi yang berupa tanah datar dan lapang yang tidak di tumbuhi pohon besar dan rerumputan untuk mempermudah kamu saat pembuatan kolam terpal;
  • Pastikan juga bahwa lokasi ini memiliki penerangan yang baik guna memastikan ikan nila memiliki tumbuh kembang yang baik; dan
  • Hindari lokasi yang berpotensi memiliki gangguan seperti hewan liar dan juga lokasi yang dekat dengan pembuangan limbah.

2. Pembuatan Kolam Ikan Nila

Keuntungan lain dari kolam terpal  ini adalah kamu tidak perlu menggali tanah yang cukup menyita waktu. Pasalnya kolam terpal ini dibuat diatas permukaan tanah.

Akan tetapi, kamu memerlukan rangka yang kuat untuk menahan debit air dan ikan, misalnya saja dengan batu ataupun dengan baja ringan.

Berikut ini langkah-langkah dalam pembuatan kolam terpal untuk budidaya ikan nila yang bisa kamu praktikkan, antara lain :

  • Bersihkan lahan area kolam terpal dari rumput, batu, dan kotoran. Kemudian ratakan permukaan tanah apabila dirasa masih kurang rata;
  • Membuat perencanaan ukuran kolam terpal terlebih dahulu, pada umumnya ukuran kolam terpal untuk budidaya ikan nila adalah 2 x 3 x 1 meter atau 4 x 6 x 1 meter;
  • Siapakan pondasi kolam dengan menggunakan batu bata, semen, dan pasir. Kamu sebaiknya juga menyiapkan rangka yang mengelilingi kolam terpal dengan baja ringan atau bambu. Jangan lupa memasang pipa yang berfungsi sebagai sanitasi air nantinya;
  • Jika dirasa kolam sudah kering, langkah selanjutnya adalah melapisinya dengan terpal yang sudah dipersiapkan untuk menutup dasaran dan rangka yang telah dibuat;dan
  • Kamu perlu melakukan pengujian dengan mengisi air untuk melihat adanya kebocoran atau tidak. Jadi, tidak dianjurkan untuk langsung digunakan. Sebaiknya diamkan hingga beberapa hari dan ganti dengan air baru sebelum digunakan untuk budidaya.

Dan kamu harus tahu bahwa kondisi kolam ideal memiliki temperatur air berkisar 25-30 derajat Celcius dengan pH air berkisar 6,5-8.

3. Pemilihan Jenis Bibit Ikan Nila 

Jika kamu masih pemula dalam bisnis budidaya ikan, akan lebih baik langsung membeli bibit ikan dari peternak atau pasar perikanan.

Ada beragam jenis bibit ikan nila yang berkualitas dengan nilai jual tinggi di pasaran sebagai berikut.

  1. Ikan nila merah, jenis ikan nila yang sering dibudidayakan karena memiliki pertumbuhan yang cepat;
  2. Ikan nila GESIT (Genetically Supermale Indonesian Tilapia) adalah jenis bibit ikan yang dikembangkan oleh IPB, BPPT, BBPBAT pada tahun 2016 lalu. Jenis ikan nila yang satu ini memiliki pertumbuhan yang cepat dengan daya tahan hidup kuat;
  3. Ikan nila citralada, merupakan jenis ikan nila yang berasal dari Thailand dan memiliki tekstur daging yang kenyal, dengan produksi telur yang berlimpah dan juga memiliki daya tahan tinggi;
  4. Ikan nila nirwana, merupakan persilangan antara ikan nila jenis GIFT dengan ikan nila GESIT yang memiliki pertumbuhan yang cepat dan persentase pakan yang lebih hemat jika dibandingkan dengan jenis nila lainnya; dan
  5. Ikan nila larasati, merupakan jenis ikan nila lokal yang mampu beradaptasi di semua jenis kolam, tahan dengan serangan bakteri, dan pertumbuhannya cepat.

4. Penebaran Bibit Ikan Nila 

Sebelum kamu melakukan penebaran bibit, perhatikan pula perbandingan antara ukuran kolam dengan jumlah ikan yang akan dibudidayakan. Untuk ukuran kolam 4 x 6 meter hanya diisi 1000 ekor bibit ikan nila. Namun apabila ukuran kolam hanya 2 x 3 meter idealnya diisi hanya 500 ekor bibit nila saja. Hal ini untuk menghindari adanya persaingan antar ikan dan supaya mereka memiliki ruang gerak yang cukup.

5. Pemilihan Pakan Ikan Nila

Langkah berikutnya adalah melakukan pemilihan pakan ikan yang cocok dan sesuai dengan perkembangan ikan nila. Untuk bibit ikan nila bisa memberikan pelet yang telah dihaluskan ataupun dengan plankton.

Sedangkan untuk ikan nila yang siap panen bisa memberinya pelet, untuk varian bisa menggunakan sayuran yang telah di cincang dengan tambahan siput sawah.

Makanan ikan nila sendiri sebaiknya diberikan secara teratur dan tepat waktu yaitu 2 hingga 3 kali sehari. Hindari pemberian makan berlebih untuk mencegah makanan tersisa yang justru akan mengotori kolam.

6. Perawatan Ikan Nila

Semakin besar bobot ikan nila, maka akan membuat kolam terpal menjadi semakin padat. Apabila kamu menemukan kondisi ini, sebaiknya pindahkan sebagian ikan nila ke kolam lain supaya tidak menghambat proses pertumbuhannya.

Jika kamu menemukan ikan nila dengan kondisi sakit segera pisahkan dengan agar tidak akan mempengaruhi kondisi ikan lainnya di dalam kolam.

Segera lakukan pembersihan jika air kolam terlihat kotor dan keruh akibat sisa makanan. Kamu juga harus memastikan bahwa tinggi kolam stabil di kisaran 75-100 cm.

7. Panen Hasil Budidaya Ikan Nila 

Masa panen pada ikan nila kurang lebih adalah 3 sampai dengan 6 bulan dengan bobot ikan nila mencapai 500 gram. Adapun jumlah hasil panen yang didapat berkisar 90% sedangkan sisanya mati karena sakit ataupun karena mati akibat kalah saing.

Sebagai contoh, apabila kamu membudidayakan 1000 ekor bibit nila maka peluang panen yang berhasil mencapai 90% x 1000 = 900 ekor.

Dengan rata-rata bobot ikan berkisar 500 gram, artinya 900 x 500 gram = 450.000 gram atau setara dengan 450kg ikan nila.

Maka jika harga ikan nila di pasaran mencapai Rp25.000 per kg, maka pendapatan kotor yang kamu dapat adalah 450 x Rp25.000 = Rp11.250.000. Jumlah yang lumayan bukan?

Anda Butuh Kolam Terpal Dengan Kualitas OK Harga Damai? Order di Prassterpal.com sekarang juga. Informasi harga kolam terpal silakan klik tautan pada foto dibawah ini :

daftar harga kolam terpal prassterpal

Temukan juga kami di :

bukalapak kolam terpal siap pakai tokopedia jual kolam terpal siap pakai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *