Ternak lele kolam terpal nyatanya adalah salah satu usaha menguntungkan yang cocok untuk pelaku usaha baru dalam hal budidaya. Lele sendiri termasuk ke dalam jenis ikan air tawar yang sangat di minati oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Untuk memulai usaha ini pun tidak terlalu sulit dan mudah karena ikan yang satu ini memiliki perawatan yang mudah jika dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya.
Ternak Lele Kolam Terpal Bagi Pelaku Usaha Baru, Begini Caranya
Bagi pelaku usaha baru yang ingin melakukan ternak lele kolam terpal, berikut ini 13 tips yang bisa diterapkan untuk membuat usaha bisnis ikan lele kamu berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan yang besar.
1. Persiapan Modal
Kolam lele terpal bulat atau persegi – Rp.2.000.000,00
Instalasi air – Rp300.000,00
Mesin pompa air – Rp400.000,00
Total : Rp2.700.000,00
Biaya penyusutan per bulannya Rp900.000,00
Biaya produksi yang kamu perlukan dalam satu periode masa panen (3 bulan), antara lain :
- Bibit ikan lele 5000 ekor (@Rp200) – Rp1.000.000,00
- Pakan ikan lele 300 kg (Rp200.000,00/20 kg) – Rp3.000.000
- Obat-obatan dan vitamin – Rp200.000,00
- Total : Rp4.200.000,00
Biaya lain-lain :
- Listrik – Rp600.000,00
- Biaya penyusutan – Rp900.000,00
- Total : Rp1.500.000,00
Perhitungan keuntungan selama panen :
-
- Apabila dalam satu masa panen terdapat kira-kira 20% ikan yang tidak dapat dipanen, maka total ikan yang bisa kamu jual sekitar 4000 ekor.
- Jika di setiap kilogram ikan terdapat 8 ekor lele dengan harga jual Rp25.000,00/kilo maka keunrtungan kotor yang mampu kamu capai Rp12.500.000,00
- Sementara keuntungan bersih yang kamu dapat (pendapatan kotor dikurangi dengan biaya produksi selama satu periode panen dan dikurangi lagi dengan biaya lain-lain) = Rp12.500.000,00 – (Rp4.200.000,00 + Rp1.500.000,00) = Rp6.800.000,00.
Baca juga : 9 Tahapan Budidaya Ikan Lele dengan Kolam Terpal
2. Persiapkan Kolam Lele
Hal pertama yang perlu kamu siapkan sebelum melakukan budidaya ikan lele adalah menyediakan kolam untuk medianya. Untuk pelaku usaha baru dalam hal budidaya kami merekomendasikan penggunaan kolam terpal. Selain harganya yang terjangkau, perawatannya tidak terlaliu sulit jika dibandingkan dengan jenis kolam lainnya. Kenudian pastikan bahwa kolam yang kamu buat memiliki ukuran yang besar sehingga meminimalisir risiko ikan lele mati karena kekurangan oksigen.
Sebelum melakukan pengisian kolam, alangkah baiknya jika kamu memberikan jarak saat mengisi kolam dengan air supaya ikan lele nantinya tidak kepanasan. Apabila kamu menggunakan media kolam terpal , kamu harus membersihkan kolam terlebih dahulu menggunakan sabun kemudian isi dengan irisan daun pepaya dan singkong agar bau dalam kolam terpal hilang.
Setelah melakukan pengisian air kolam, diamkan beberapa hari sebelum melakukan penebaran benih lele ke dalam kolam karena harus menunggu proses pembentukan fitopalnkton dan lumut yang mampu menetralkan air kolam supaya tidak mudah keruh.
3. Pilihlah Bibit Unggul
Kamu juga tidak boleh asal saat proses pemilihan benih lele yang akan dibudidayakan. Sebaiknya kamu memilih bibit lele unggul yang kuat terhadap penyakit, memiliki ukuran yang besar, sehat, gesit saat berenang, dan memiliki warna yang mengkilap.
4. Pisahkan Lele Berdasarkan Ukurannya
Perlu kamu tahu bahwa ikan lele merupakan jenis ikan kanibal atau suka memakan sesama jenis. Untuk mengatasi kematian ikan karena kanibalisme. Maka kamu bisa memisahkan lele berdasarkan ukurannya. Dengan begitu, kamu pun tidak perlu khawatir lagi ikan lele saling memakan satu sama lain.
5. Perhatikan Proses Penebaran Benih
Selain memilih bibit ikan lele dan melakukan pemisahan berdasarkan ukuran, kamu juga perlu memperhatikan cara menyebarkan benih ikan lele yang benar. Cara yang baik dan benar dalam penebaran benih ikan lele adalah meletakkan wadah bibit ke dalam kolam terpal selama kurang lebih 15 hingga 30 menit dalam posisi miring. Hal ini dilakukan supaya benih ikan lele beradapatasi sendiri dan untuk menghindari stres.
Kamu juga harus memperhatikan ketinggian kolam terpal, biasanya kolam benih lebih dangkal jika dibandingkan dengan kolam lele dewasa. Fungsinya agar benih ikan lele bisa dengan mudah menjangkau pakan dan memudahkan pernafasan. Dalam proses penebaran benih, akan jauh lebih baik jika kamu melakukannnya di pagi atau malam hari, karena di waktu-waktu ini ikan lele cenderung lebih tenang.
6. Sortir Ikan Lele
Setelah lele memasuki usia kurang lebih 20 hari, kamu perlu melakukan penyortiran ulang menggunakan bak untuk memisahkan lele berukuran besar dan kecil. Hal ini untuk menghindari ikan kecil kekurangan makanan karena kalah cepat dengan lele berukuran besar. Apabila tidak dipisahkan, pertumbuhan ikan lele berukuran kecil akan terganggu bahkan juga untuk mengfurangi risiko ikan lele besar memangsa ikan lele kecil.
7. Atur Kualitas Kolam
Warna air kolam yang cocok untuk melakukan usaha budidaya ikan lele adalah hijau karena nyatanya ikan lele mampu bertahan hidup di kondisi air berlumpur. Warna hijau sendiri menamdakan bahwa banyak lumut yang tumbuh disekitar kolam. Namun, jika air kolam berubah warna menjadi merah itu tandanya ikan lele sudah siap di panen.
8. Perhatikan Kedalaman Air Kolam
Air pada kolam biasanya akan berkurang karena adanya proses penguapan sehingga kamu harus rutin mengisi air kolam kembali ke posisi normal. Untuk bulan pertama memiliki ketinggian 20 cm, bulan kedua dengan ketinggian 40 cm, dan bulan terakhir yaitu bulan ketiga adalah 80 cm.
Untuk menyiasati panas suhu pada kolam kamu bisa menambahkan tanaman eceng gondok atau talas ke dalam kolam. Dengan begini, kolam akan terhindar dari suhu panas dan mampu menyerap racu di dalam air.
9. Perhatikan Pakan Lele
Pada umumnya ikan lele di beri makan 3 kali sehari yaitu di jam 7 pagi, jam 5 sore, dan jam 10 malam. Apabila kamu melihat ada ikan lele yang aktif dan mendorongkan kepalanya ke permukaan air, kamu bisa memberikan waktu makan tambahan.
Untuk budidaya ikan lele kamu bisa memberikan pakan jenis sentrat 781-1 yang memiliki kandungan nutrisi ynag diperlukan lele, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan juga mineral.
10. Pencegahan Hama Dan Penyakit
Faktor yang mempengaruhi jumlah produksi menurun adalah hama dan penyakit. Untuk melakukan pencegahan hama, kamu bisa membuat penghalang supaya tidak ada hewan liar yang masuk ke dalam kolam. Sedangkan untuk menghindari penyakit, kamu bisa memberikan obat-obatan dan juga vitamin khusus untuk ikan.
11. Proses Panen
Ikan lele memasuki masa panen setelah 3 bulan pasca penebaran benih. Proses panen ikan lele dapat dilakukan dengan menyortir ikan yang telah layak konsumsi atau telah memiliki ukuran 4-7 ekor per kilogram dan di sesuaikan dengan permintaan konsumen.
12. Pasca Produksi
Sebelum kamu melakukan penebaran bibit baru setelah proses panen, ada baiknya untuk membersihkan kolam terlebih dahulu untuk mengurangi kotoran ikan ataupun sisa makanan yang tidak habis dari lele sebelumnya.
13. Pemasaran Dan Promosi Ikan Lele
Ikan lele hasil budidaya dapat kamu tawarkan pada pemilik usaha warung makan. Apabila lele yang kamu budidayakan memiliki kualitas yang baik, maka mungkin saja kamu bisa menjadi pemasok ikan lele pada warung makan tersebut.
Itulah beberapa tips yang dapat kamu terapkan dalam usaha ternak lele kolam terpal yang dijamin mampu memberikan omzet usaha yang berlimpah.
Baca juga : Budidaya Lele Kolam Terpal Hanya Dengan Modal Kecil Bisa Untung
Anda Butuh Kolam Terpal Dengan Kualitas OK Harga Damai? Order di Prassterpal.com sekarang juga. Informasi harga kolam terpal silakan klik tautan pada foto dibawah ini :
Temukan juga kami di :
Tinggalkan Balasan